JAKARTA - Kebocoran d ata pribadi kembali terjadi di Indonesia. Kali ini kebocoran diduga berasal dari data aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) dan aplikasi PeduliLindungi yang dirancang oleh beberapa kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kominfo, dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan
Seiring dengan terus terjadinya kasus kebocoran data kesehatan, kekhawatiran masyarakat atas keamanan data medis digital terus memuncak. Bahkan kini masyarakat juga mempertimbangkan kemampuan rumah sakit dalam menjaga keamanan data medis pasien sebagai salah satu variabel dalam memilih tempat berobat. Pasien akan berpikir ulang untuk berobat ke rumah sakit yang pernah mengalami kebocoran data
KOMPAS.com - Keamanan data pribadi masih menjadi pekerjaan rumah yang harus serius dibenahi di Indonesia hingga saat ini.. Bahkan, sepanjang tahun 2022 ini Indonesia dihebohkan setidaknya dengan tujuh dugaan kasus kebocoran data yang berasal dari perusahaan besar, lembaga, hingga instansi pemerintah. Berikut beberapa insiden kebocoran data pribadi di Indonesia. 1. Kebocoran data BPJS Kesehatan. Pada Mei 2021, data sejumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dijual di Raid Forums seharga 0,15 Bitcoin . Data tersebut dijual oleh pengguna forum dengan nama id 'Kotz'. Ia mengatakan data tersebut juga termasuk data penduduk yang Jakarta - . Data pasien COVID-19 milik Kemenkes RI diduga bocor.Data tersebut bocor dan dijual di forum gelap pada situs Reddit.. Salah seorang pengguna Twitter @ibnux mengunggah tangkapan layar
\n \n\n\n \n\n \n kebocoran data pasien rumah sakit
Peretas bernama akun Database Shopping mengklaim memiliki lebih dari 200.000 data pribadi dari database pasien Covid-19. Adapun data yang dihimpun adalah data sensitif termasuk nama, nomor telepon, alamat, hasil test PCR, dan lokasi tempat pasien dirawat. Data tersebut dijual olehnya secara terbuka di Raid Forums, yaitu situs yang digunakan . 415 57 342 114 414 40 450 328

kebocoran data pasien rumah sakit