Contohnilai-nilai persatuan dan kebanggaan sebagai bangsa wujud nilai kebangkitan Nasional. Miss_dung2022 34 minutes ago 5 Comments. Kebangkitan Nasional ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Dr. Soetomo. Organisasi sosial intelektual ini menyatukan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
Looks like you've followed a broken link or entered a URL that doesn't exist on Netlify. Back to our site If this is your site, and you weren't expecting a 404 for this path, please visit Netlify's "page not found" support guide for troubleshooting tips. Netlify Internal ID 01H31PNA1KAXWX91QW6HMSH65M
SMA Kelas 11 / Soal UAS PKN SMA Kelas XI Semester 1 Persatuan dan kesatuan kokoh apabila. a. setiap orang saling terbuka terhadap kepentingannya b. setiap golongan bangsa berani membuka aibnya c. para pemimpin mampu membuka dirinya d. tidak ada kesewenang-wenangan dalam kehidupan e. membuka diri dengan bebas pada setiap pergaulan
Terjaganya kesatuan dan persatuan yang kokoh dalam iman dan dalam keyakinan masing-masing. Dan tegaknya tidak berpecah sejahtera, salam kita tetapkan niat dan tujuan yang baik niat hijrah kepada Allah dan kepada utusannya, berarti menetapkan “tetapan” pada hati nurani dalam nilai ibadah. Dan niat yang baik tentu disertainya methode yang tersistem dengan baik. Membangun kesadaran ummatan wakhidah sebagai kesatuan satu bangsa, dengan perilaku kesalehan, kejujuran, keadilan dan kedarmaan. Menebarkan, mendistribusikan dengan aksi kepedulian operasional. Sebab siapa yang membunuh seorang manusia karena tidak merusak dan tidak karena membunuh maka sama saja membunuh manusia seluruhnya, dan barang siapa yang memberi penghidupan seorang manusia maka, sama saja telah memberi manusia seluruhnya al-ayah.Baik dari kalangan islam, kristiani, katolik, hindu dan budha serta dari keyakinan dan kepercayaan dan siapapun sinten kemawon juga yang lain yang tidak tersebut satu-persatu dengan satu kalimat saudaraku sebangsa dan setanah air yang saya hormati semoga kita semua dalam ampunan Allah, menjadi hamba-Nya yang dikasihi, yang ditarik dengan fadhal dan Rahmat Allah, didalam kebenaran Al-HaqNya... ini kondisi dan situasi yang tampak memprihatinkan dalam situasi krisis ditandai, dengan maraknya olok-olokan, kalimat-kalimat kebencian, demonstrasi-demonstrasi, saling menghujat, saling meng-klaim ego keakuan, sehingga kesatuan dan persatuan NKRI “tampak terancam” menurut kami yang dari alkitab Al-Qur’an, Alkitab perjanjian lama dan baru, Bhagawadgita, Tripitaka, dan ujaran kebaikan lainnya, bahwa para utusan sekalipun hanya sebatas menyampaikan, memberi berita kebenaran beragama dalam keimanan... tidak ada kewenangan lebih, dengan melakukan pemaksaan, memaksakan kehendak. Sebab setelah menyampaikan Risalah kerasulan, kemudian diterima atau ditolak bukan lagi tanggungjawab lagi pula juga sangat tegas disebutkan “bahwa setiap dari diri menghadapkan pada wajahnya masing-masing “muwaliha” menghadap pada kiblatnya masing-masing maka, “BERFASTABIQUL KHOIROTLAH”.Bersegeralah dengan aksi nyata berbuat kebaikan, jangan mempersoalkan perbedaan apapun itu keyakinan, agama, kepercayaan, suku, bangsa, bahasa, warna kulit. Tingkatkan potensi “subhanaka” memahasucikan Keberadaan Dia, dengan berbuat untuk kemajuan dan peningkatan potensi diri, potensi lingkungan masyarakat Dan berbuat baik kepada sesama manusia yang juga telah berbuat baik. Perihal keimanan setelah disampaikan adalah bersifat personel, sedang lahiriyah jasadiyahnya terlalu banyak yang dapat disinergikan, dikolaborasikan, dilakukan bersama-sama. Terindentifikasi dengan jelas dan kami tidak mengajak pada “perdebatan”, apalagi debat kusir, juga tidak dalam perilaku klaim tanpa hujah sultonul mubin. NKRI saat ini memerlukan “aksi nyata peduli operasioanal” dalam perilaku pemberdayaan diri, lingkungan, masyarakat kami mengajak, menghimpun, bersama kita menghadapi permasalahan-permasalahan kehidupan, bagaimana kita menghadapi situasi dan kondisi yang tampaknya tidak sehat, rentan terhadap perilaku menyimpang, menggerogoti karakter kesantunan, adab dan akhlak. Merusak kebhinnekaan dan tulisan, jargon, aksioma-aksioma, tulisan-tulisan, artikel-artikel memang sudah sangat banyak, sebab siapapun bisa menuliskannya. Mungkin aksi gerakan seperti tersebut pada paragraf diatas juga sudah banyak, ini yang perlu kita kuatkan bersama menjadi bagian dari saling membangun kebaikan sebagai anak bangsa. Perlu gerakan aksi yang lebih membumi, kepedulian operasional, terlepas dari perilaku pencitraan, namun memang perilaku mandiri dan menjadi bagian dari tanggungjawab kita kesah, menghujat, mengolok, menghujat, mengkafir-kafirkan orang lain dan golongan lain, membid’ah-bid’ahkan, kelimat kebencian, semua hal perilaku demikian tidak akan menyembuhkan dan bukan solusi. Sebab kalimat para Nabi adalah serupa dan terulang, yaitu “saya diutus sebagai penyempurna” artinya bahwa “beliau” diutus oleh yang Mengutus adalah menyempurnakan sifat, watak dan perilaku uswah; sifat, watak dan perilaku yang telah baik; sifat, watak dan perilaku yang saleh; sifat, watak dan perilaku kedarmaan; sifat, watak dan perilaku mendamaikan; dst kemudian disempurnakan dengan “KEIMANAN” sehingga dengan ilmu kenabian risalah kerasulan tersebut menjadikan hati nurani berfungsi, dan keluar masuknya nafas ada “isi” sehingga sekali lagi jika hal ini tidak diterima bahkan ditolak sekalipun, tidak akan mengurangi rasa maklum, rasa hormat, rasa menghargai, dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat sama sekali tidak didasarkan kebencian dan kedengkian.dan mohon maaf yang sebesar-besarnya demikian yang diajarkan dari Guru Kami, dari Gurunya terus keatas dari Gurunya pula dalam satu rangkaian SILSILAH RANTAI GULOWENTAH tidak terputus sama sekali, bahkan diserupakan bagai rantai yang tidak diketahui ujung dan pangkalnya karena menyatu dan sesungguhnya dalam kesatuan. Jadi bukan nyambung memanjang apalagi nyambung nempel, sama sekali tidak demikian. Sebab ini adalah hujah bagi Kami JATAYU dengan didasari suatu ke-imanan ilmu Nubuwah, mungkin kalimat AnNubuwah ini bagi kalangan umum “asing” walau didalam ayat Al-Qur’an tersebutkan tidak hanya lebih dari satu kali, walau sebenarnya walau satu kali sekalipun sudah lebih dari cukup karena Firman Allah. Ketetapan Al-Ankabuut 27. “Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan “keluarga” AnNubuwah dalam satu rangkaian rantai dzuriat Gulowentah dalam pengertian atau dalam makna satu ilmu yaitu ilmu kenabian, bagai pokok pohon yang darinya cabang dan ranting yang menghasilkan buah hikmah atau juga bagai “Menara Putih” yang menjulang tinggi yang darinya NurMuhammad ditampakkan dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya anugerah di dunia dianugerahi karena dalam kesadaran hamba atas Keberadaan Cahaya AnNubuwah dan Air Ilmu Kenabian; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh”.Ali Imran 79. “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi dia berkata "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani yaitu hamba Allah yang di semua hidup dan kehidupannya berpikirnya, perbuatan lahir dan batinnya, berdunianya dalam cakupan yang diliputi kesadaran bersama dengan Keberadaan Tuhan diseiap keluar masuknya nafas, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab baik yang qauliyah dan yang qauniyah; internal dan yang eksternal dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”Al-An’am 88. “Itulah petunjuk huda, cahaya Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk sehingga selalu didalam hidayah-Nya, sehingga dengannya dapat berjalan dalam kepastian tujuan kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. 89. Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan Al-kitab, Al-hikmah dan An-Nubuwah, Jika orang-orang yang tertutup, jumud, kaku, beku, fanatik itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan
Dengankemajuan teknologi saat ini, kita justru kerap terpecah hanya karena sedikit perbedaan. Karena itu ia sekali berharap HUT ke-75 RI ini menjadi momentum emas bagi anak-anak bangsa untuk merawat dan merajut persatuan dan kesatuan. "Indahnya kebersamaan bisa membuat setiap rakyat bisa hidup damai meskipun memiliki banyak perbedaan.
- sinonim padanan kata kokoh bagas, kekar, kukuh, pagan, tegak teguh antonim lawan kata kokoh runtuh Browse A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Persatuandan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan dan kesatuan mengandung arti "bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Sebuah negara akan berdiri kokoh apabila masyarakatnya memiliki semangat persatuan dan kesatuan.
Home PPKn Persatuan dan kesatuan kokoh apabila…Setiap orang saling terbuka terhadap kepentingannyaSetiap golongan bangsa berani membuka aibnyaPara pemimpin mampu membuka dirinyaTidak ada kesenangan dalam kehidupanPembahasanPersatuan dan kesatuan kuku apabila setiap orang saling terbuka terhadap ATerimakasih telah berkunjung ke Semoga membantu.
Agarnegara kuat dan kokoh, seorang raja harus mempunyai kekuasaan yang kuat dan tidak terbatas sehingga rakyat harus re1a menyerahkan hak-haknya dan kekuasaannya kepada raja. nilai- nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama 10. Memeberikan kepercayaan kepada wakil yang dipercayai untuk
Persatuan dan kesatuan sudah seharusnya dijaga dan dipertahankan demi keberlanjutan pembangunan bangsa. Persatuan dan kesatuan sangat penting di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Indonesia adalah sebuah bangsa yang kaya akan ras, suku, dan budaya. Indonesia memiliki konteks persatuan bangsa. Persatuan memiliki makna bahwa apa pun budaya, ras, dan sukunya tidak ada yang dapat memisahkan dan menggoyahkan persatuan yang telah terjalin. Persatuan dan kesatuan memiliki arti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan dan kesatuan memiliki makna “bersatunya berbagai macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”. Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang menduduki wilayah Indonesia. Beberapa sebab dan akibat yang dapat ditimbulkan karena tidak adanya persatuan dan kesatuan A. Di lingkungan keluarga Sebagai sebuah keluarga tentu persatuan adalah hal utama yang perlu diunggulkan beserta dengan keharmonisan. Setiap anggota keluarga dapat menghormati dan menghargai satu sama lain adalah yang terbaik dan menjadikan kesatuan keluarga semakin kuat. Jika dari lingkup keluarga saja sudah terpecah-belah, akibatnya sebagai berikut. Terjadi pertengkaran di dalam keluarga. Apabila anggota keluarga selalu bertengkar dan tidak rukun, persatuan di dalam keluarga tidak akan terjadi. Setiap anggota keluarga harus rela mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan keluarga. Pertengkaran yang terjadi di dalam sebuah keluarga karena adanya unsur keegoisan dan tidak mau mengalah satu sama lain. Kurangnya kerukunan di dalam keluarga. Sebuah keluarga seharusnya memiliki tujuan yang sama untuk diperjuangkan dan dicapai bersama. Ketika satu dengan lainnya memiliki perbedaan, maka ketidakrukunan bisa terjadi secara otomatis. Kurangnya keakraban di dalam keluarga.. Keakraban dalam keluarga sangat penting. Keakraban keluarga dapat menunjang persatuan dan kesatuan dalam keluarga. Ketidakakraban biasanya disebabkan karena kurangnya komunikasi antaranggota keluarga. Selain itu, pertengkaran yang selalu terjadi dalam sebuah keluarga juga menjadi penyebab kurangnya keakraban dalam keluarga. B. Di lingkungan sekolah Setelah dari lingkungan keluarga atau rumah, penerapan dari persatuan dan kesatuan juga diperlukan di lingkungan sekolah. Penerapan sikap tersebut sangat penting pada setiap aktivitas yang dilakukan di area sekolah. Ada sejumlah akibat yang timbul dari tidak adanya persatuan. Sombong dan tidak peduli dengan sesama teman. Rasa sombong timbul karena adanya rasa bangga pada diri sendiri yang berlebihan. Rasa sombong dapat membuat kita terpisah dari teman di kelas. Rasa sombong juga membuat hubungan dengan teman sekolah menjadi renggang. Selain itu, rasa sombong juga dapat menjadikan kita orang yang tidak peduli terhadap sesama teman. Rasa sombong dan sikap tidak peduli menyebabkan tidak adanya persatuan dan kesatuan di kelas dan lingkungan sekolah. Membeda-bedakan teman, Persatuan berarti tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama. Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, seorang peserta didik dapat memilih-milih teman berdasarkan agama, suku, maupun ras. Hal ini bukan merupakan sikap terpuji dan justru bertentangan dengan Pancasila sila ke-3. Mengolok-olok teman. Mengolok-olok atau mengejek teman merupakan perbuatan yang tidak terpuji. mengolok-olok akan melukai perasaan dan hati teman sekolah. Mengolok-olok teman menandakan tidak adanya rasa persatuan dankesatuan yang tecermin dari seorang peserta didik. Terjadi tawuran. Tawuran biasanya berawal dari mengolok-olok teman. Akibat dari olokolok berlanjut menjadi pertikaian fisik. Pertikaian fisik menjadi semakin serius dan dapat membuat orang lain turut merasa terluka. Tawuran dapat terjadi antarsekolah. Tawuran menandakan tidak adanya persatuan dan kesatuan. C. Di lingkungan masyarakat Masyarakat adalah lingkup yang lebih luas untuk mempraktikkan Perbedaan kepentingan dan pendapat akan menjadi masalah besar ketika setiap orang tidak memiliki sikap persatuan. Ada beberapa akibat yang akan terjadi dalam masyarakat bila setiap warganya tidak memiliki semangat persatuan. Tidak adanya kepedulian terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain Kepentingan golongan maupun suku masing-masing lebih diutamakan dalam masyarakat Tidak adanya kerja sama yang terjalin antarwarga masyarakat D. Di lingkup negara Pengikat suatu negara untuk tetap kokoh dan teguh adalah semangat persatuan. Landasan serta arah perjuangan Indonesia adalah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta Pancasila. Apabila tidak terdapat persatuan dan kesatuan dalam negara, ada beberapa akibat yang timbul. Hilangnya tenggang rasa dan toleransi dalam bermasyarakat. Kehidupan sosial atau bermasyarakat membutuhkan banyak hal untuk dijalani dan dipatuhi. Misalnya, harus adanya saling toleransi dan tenggang rasa agar hubungan antarwarga masyarakat dapat dipertahankan dengan baik. Namun, tanpa adanya rasa persatuan, tenggang rasa dan toleransi mustahil dapat bertahan. Perpecahan bangsa. Karena setiap individu merasa memiliki kepentingannya sendiri dan semakin tidak memedulikan kepentingan orang lain, maka dapat menimbulkan perpecahan bangsa. Setiap individu pasti memiliki kepentingannya sendiri. Akan tetapi, kita tidak boleh hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Kita juga harus memedulikan kepentingan orang lain. Apabila kita tidak memedulikan kepentingan orang lain, maka dapat menimbulkan perpecahan bangsa. Melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa. Salah satu penyebab melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa karena rakyat yang tidak bersatu. Ketika rakyat tidak lagi bersatu, serangan dari luar akan dengan mudah masuk ke tanah air. Serangan dari luar juga dapat memberikan pengaruh buruk bagi masyarakat. Ayo Berlatih 1. Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan ras, suku, dan budaya memiliki konteks persatuan bangsa. Jelaskan makna persatuan tersebut. Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan ras, suku, dan budaya memiliki konteks persatuan bangsa dimana persatuan ini memiliki makna bahwa apapun budaya, ras, dan sukunya tidak ada yang dapat memisahkan dan menggoyahkan persatuan yang telah terjalin. 2. Sebutkan akibat yang akan timbul apabila tidak mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam lingkungan keluarga. Berikut akibat tidak adanya persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga Terjadi pertengkaran di dalam keluarga, Kurangnya kerukunan di dalam keluarga, dan Kurangnya keakraban di dalam keluarga. 3. Sebutkan akibat yang akan timbul apabila tidak mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam lingkungan sekolah. Berikut akibat tidak adanya persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah Sombong dan tidak peduli dengan sesama teman, Membeda-bedakan teman, Mengolok-olok teman, dan Terjadi tawuran 4. Sebutkan akibat yang akan timbul apabila tidak mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam lingkungan masyarakat. Berikut akibat tidak adanya persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat Tidak adanya kepedulian terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain dan Kepentingan golongan maupun suku masing-masing lebih diutamakan oleh masyarakat. Serta tidak adanya kerja sama yang terjalin antarwarga masyarakat 5. Sebutkan akibat yang akan timbul apabila tidak mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam lingkup negara. Berikut akibat tidak adanya persatuan dan kesatuan di lingkungan negara Hilangnya tenggang rasa dan toleransi dalam bermasyarakat, Perpecahan bangsa, dan Melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa. Di dalam khidupan sehari-hari, tentu persatuan dan kesatuan sangat dibutuhkan, baik itu di keluarga, sekolah, masyarakat dan negara. Dalam proses mencapai sebuah tujuan, persatuan sangatlah penting. Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan ras, suku dan budaya memiliki konteks persatuan bangsa di mana persatuan ini memiliki makna bahwa apapun budaya, ras dan suku kita, tidak ada yang dapat memisahkan dan menggoyahkan persatuan kita.
Persatuankesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti "bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.". - Indonesia: Mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau dari segi geografis dan dari segi bangsa.
. 267 380 67 149 173 269 179 12
persatuan dan kesatuan kokoh apabila